Langsung ke konten utama

Belajar dari Burung

Langit sore hari menjadi sangat indah dengan rombongan burung yang pulang ke sarang. Mengapa mereka tidak pulang sendiri-sendiri? Mengapa harus berombongan? Orang-orang ahli burung tentunya mengetahui istilah ”Flocking”, yaitu kebiasaan beberapa spesies hewan hidup berkelompok atau berombongan, misalnya burung terbang bersama atau ikan yang berenang berombongan. Para ahli mengatakan, ada banyak keuntungan dari dari kebiasaan ini, salah satunya dari sisi keamanan, istilah kerennya ”Bird Vigilance”. Dikatakan bahwa burung yang mempunyai sudut pandang keatas lebih tajam melihat adanya bahaya dari pada burung yang memandang kebawah.
Beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan sosiobioloyi, yaitu ilmu yang menggabungkan masalah sosial behavior dengan biologi, melaporkan bahwa burung punya naluri untuk tetap bersama kawan-kawannya. Penelitian terkini menyatakan bahwa ada rahasia aerodinamika dan saving energy dibalik pergerakan berombongan burung-burung.
Sering juga kita mengamati burung-burung terbang dengan membentuk konfigurasi huruf ”V”. Selain menghemat energi, langkah ini ditempuh untuk memudahkan komunikasi diantara mereka ketika terbang. Jika diamati langit sore hari, ada juga burung-burung yang nakal, lepas dari rombongan dan terbang sendirian. Mungkin anak-anak burung atau remaja yang belum puas bermain sepanjang hari.
Hidup berkelompok adalah kehidupan yang dinamis, tidak kaku seperti orang yang hidup sendiri. Hidup berkelompok membutuhkan toleransi besar karena masing-masing saling bersimbiosis mutualisme, saling memberi keuntungan. Jika hanya mementingkan kepentingannya, burung-burung yang besar akan terbang lebih dulu, dan meninggalkan yang lemah begitu saja. Jika hanya memikirkan bahwa dirinya yanng paling ”penting” pemimpin-pemimpin burung itu sudah lebih dulu kabur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simposium Muslimah : Moment Refleksi Muslimah Masa Kini

Memudarnya nama Khadijah sebagai suri tauladan bagi kebanyakan Muslimah masa kini membuat acara Simposium Muslimah memang pantas untuk diselenggarakan. Berawal dari visi yang sama antara Isyroqoh, PD. Salimah Pamekasan, Forum Lingkar Pena Pamekasan dan Aliansi Jurnalis Muslimah Pamekasan, akhirnya terselenggaralah acara langka ini pada hari Ahad, 28 Agustus 2016 di Aula Pendopo Wabup Pamekasan. Acara yang di tunggu-tunggu oleh sekitar 100 peserta dari berbagai macam profesi dan lintas usia ini Berlangsung khidmat dan sukses. Sejak dimulainya pada jam 09.00, dua muslimah, Ibu Santi WE. Soekanto dan Ibu Yulyani sebagai pemateri sudah menjadi sorotan para hadirin saat itu. Materi seputar kemuslimahan dengan tema Khadijah : Hidup, Peran dan kiprahnya memang membuat penasaran banyak peserta. Sebagai Jurnalis tentu saja Ode Santi, kami biasa memanggil, telah mempunyai pengalaman luar biasa bersama dengan muslimah lintas negara. Profesinya sebagai relawan juga membuatnya sadar bahwa musl...
Teruntuk Ummi Di rumah Assalamu’alaikum Wr. Wb. Izinkan aku memanggilmu Ummi. Biarlah anakmu yang lain memanggilmu Emak namun aku ingin sekali memanggilmu Ummi karena ini adalah sebuah do’a bagimu yang ingin segera berangkat haji. Ummi, banyak hal yang selalu berkesan dari aku kecil hingga sekarang. Engkau tak pernah menitah tapi mampu menjadi teladan bagi anak-anakmu. Bagiku engkau adalah konselor nomer satu, saat masalah menyerbu hidupku. Engkau mampu membantu dengan mengajakku berdiskusi namun tetap tampak wajah teduhmu. Engkau ceritakan kisah para Nabi dan RosulNya yang tak pernah menyerah walau ditimpa berbagai masalah. Hingga itu menjadi bekalku untuk mau meneladani para utusanNya. Saat aku sakit, engkau menjelma menjadi dokter specialis, mengajakku merenung bahwa nikmat Allah yang tak bisa dibeli adalah sehat. Katamu Allah sedang mencuci habis dosa-dosaku, itu jika aku mampu bersabar dan mengambil banyak hikmah dibalik musibah. Engkau ceritakan lagi kisah Nabi Daud yang ...